ada seorang anak yang sangat pemarah. ketika dia marah, semua yang ada disekitarnyapun kena imbasnya. melihat semua itu sang ayah sangat prihatin.
ketika sang ayah tahu kalau anaknya sedang marah dia menegurnya.
ada apa sayang..? tegur sang ayah
aku sangat kesal karena tadi aku diejek sama teman temanku.." jawak si anak
jangan dimasukkan kedalam hati, teman temanmu itu hanya bercanda " kata sang ayah
tapi tetap saja aku kesal yah.... teriak si anak sambil membanting pintu
lalu sang ayah mendekatinya lagi sambil membawa paku dan palu.
sayang, daripada kamu marah marah, lampiaskan saja kemarahanmu dengan menancapkan paku ini ke pohon itu.. kata sang ayah..
anak itu pun menurut, setiap dia kesal, dia selalu menancapkan paku paku itu ke pohon. semakin lama paku yang menancap semakin banyak. lama kelamaan si anak menganggap menancapkan paku lebih melelahkan daripada dia marah, sehingga dia bertanya lagi kepada ayahnya...
yah.... aku sudah lelah menancapkan paku ke pohon itu..... kata si anak
hmmm, kalau begitu ketika kamu marah, cabuti paku yang ada dipohon tersebut ......kata sang ayah
si anak mengikuti saran sang ayah, akhirnya paku diohon pun habis.. lalu dia melapor ke ayahnya...
yah... pakunya sudah habis... kata si anak
iya ayah tahu sayang,,,, sekarang coba lihat pohon itu... apakah berbeda? tanya sang ayah...
hmmm... sekarang jadi banyak lubang akibat paku yah... jawab si anak
yaa, apakah kamu tahu artinya..? tanya ayah
.
si anak berfikir keras, apa arti dari itu semua...
tidak tahu...
cobalah bayangkan, ketika kamu marah pada seseorang, ibarat kamu menancapkan paku itu pada pohon itu... dan ketika kamu minta maaf, ibarat mencabut pakunya.. tapi apakah kamu sadar, sepandai pandainya kamu mencabut paku, kamu akan tetap meninggalkan bekas lubang.. itu yang terjadi pada manusia... sebaik baik kamu meminta maaf, kamu akan tetap meninggalkan luka dihatinya... maka janganlah kamu mudah marah atau menyakiti orang. karena sekali kamu menyakitinya, luka itu akan tetap ada selamanya.....
nasihat sang ayah...
sang anak akhirnya sadar kalau perbuatannya selama ini salah..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses So Far:
Posting Komentar